Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa, pulau ini masuk dalam provinsi jawa timur. Pulau Madura terdiri dari empat kabupaten, yaitu : Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Pintu masuk utama menuju pulau Madura adalah dengan jembatan suramadu, selain itu untuk menuju pulau ini bisa dilalui dari jalur laut. Untuk jalur laut, bisa dilalui dari Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya menuju Pelabuhan Kamal di bangkalan, Selain itu juga bisa dilalui dari Pelabuhan Jangkar Situbondo menuju Pelabuhan Kalianget di Sumenep, ujung timur Madura. Jembatan suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, yang menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan). Jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini.
Pulau Madura didiami oleh suku Madura. Suku Madura terkenal dengan gaya bicaranya yang blak-blakan, masyarakat Madura juga dikenal hemat, disiplin, dan keras. Selain itu suku Madura juga dikenal karena tradisi caroknya. Munculnya budaya carok di pulau Madura bermula pada zaman penjajahan Belanda, yaitu pada abad ke-18 M. carok dilakukan untuk mengusir penjajah pada saat itu. Salah satu tokoh yang terkenal karena melawan penjajah adalah Pak Sakera. Pak Sakera adalah seorang tokoh pejuang kelahiran Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia. Senjata khas milik Pak Sakera adalah celurit. Celurit bagi Sakera merupakan simbol perlawanan rakyat jelata. Celurit sendiri adalah senjata pisau yang berbentuk melengkung seperti bulan sabit. 
Madura juga terkenal dengan sebutan pulau garam. Hal ini karena di pulau Madura pendudukny banyak yang berprofesi sebagai pembuat garam. Garam sendiri berkembang pada masa pemerintahan Pangeran Lor dan Pangeran Wetan. Hasil bumi tersebut berpusat di sekitar selat Madura tepatnya di desa Pinggirpapas, Kalianget, Sumenep.
Madura memiliki banyak sekali tradisi budaya. Salah satu contohnya yang paling terkenal adalah kerapan sapi. Budaya Karapan sapi merupakan istilah untuk menyebut perlombaan pacuan sapi di Pulau Madura, Jawa Timur. Pada perlombaan ini, sepasang sapi akan menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain. Panjang pacuan tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh detik sampai satu menit.
Selain kerapan sapi tersebut Madura juga dikenal dengan acara Kacong-Jebbingnya. Acara ini adalah acara pencarian duta pariwisata. Masing-masing kabupaten menyelenggarakan acara tersebut setiap tahunnya. Ajang ini ditujukan kepada para pemuda dan pemudi Madura.
Madura juga terkenal dengan beberapa sajian kulinernya. Diantaranya adalah rujak cingur dan sate Madura. Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Madura, Jawa Timur. Dalam bahasa Jawa kata cingur berarti "mulut", hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan tersebut. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti timun, bengkuang, mangga muda, nanas,kedondong, kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, cingur, serta sayuran seperti kecambah/tauge, kangkung, dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, dan irisan tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diulek, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak ulek.
Makanan ini disebut rujak cingur karena bumbu olahan yang digunakan adalah petis udang dan irisan cingur. Hal ini yang membedakan dengan makanan rujak pada umumnya yang biasanya tanpa menggunakan bahan cingur tersebut. Rujak cingur biasa disajikan dengan tambahan kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring.
Sedangkan sate Madura adalah sate khas Madura. Sate Madura biasanya terbuat dari ayam. Madura selain terkenal sebagai pulau garam, juga terkenal dengan satenya. Sate madura sudah terkenal di seluruh Nusantara, Sate Madura dapat ditemukan hampir di semua daerah khususnya di kota besar seperti Medan, Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Konon di Madura sendiri sate susah dicari. Tetapi selain ayam sebagai bahan utama sate juga ada yang menggunakan kambing yang ditandai dengan digantungnya bagian kaki belakang si kambing di rombong sang penjual sate. Bumbunya adalah campuran kacang yang ditumbuk halus petis dan sedikit bawang merah. Memanggangnya dengan api dari batok kelapa yang dihanguskan lebih dulu yang disebut dengan arang batok kelapa. Rasanya gurih tapi dipantangkan kepada mereka yang berkolesterol tinggi dan yang mengidap asam urat akut.